4 Dalih Kegagalan Yang Akan Membuat Hidupmu Terpuruk

4 dalih kegagalan

Minggu lalu saya telah mendedahkan fakta bahwa kita adalah pemilik pabrik berupa pikiran. Kita-lah yang menentukan akan membuat produk seperti apa, kegagalankah? atau keberhasilan? Studi di lapangan menunjukkan fakta mengesankan bahwa orang sukses tidak pernah membiarkan dirinya terhinggapi penyakit dalih (excusitis). Sebaliknya, penyakit dalih ini dimiliki oleh orang-orang yang bermental gagal.

Seandainya Arfian dan Arie, dua bersaudara yang punya kegemaran menggambar desain itu berdalih bahwa mereka kekurangan takkan ada cerita mereka sukses seperti sekarang. Penghasilan yang pas-pasan kala itu tidak menyurutkan semangat baja mereka untuk sukses. Di tengah terik matahari yang membakar sambil berjualan susu, Arie tengah membakar semangat untuk membeli komputer. Sedang sang kakak Arfian, berbekal gaji pegawai rendahan sebagai tukang pos tetap bertekad bahwa desain karya mereka akan dikenal di mancanegara.

Melalui web dtech-engineering.com itulah nama mereka harum mewangi hingga kini. Publik di tanah air barangkali tidak terlalu mengenal sosok mereka yang satu ini. Tapi bagi mereka yang ingin belajar sukses, Arfian dan Arie adalah sosok manusia tangguh yang kreatif dan inovatif. Hanya lulusan SMA dan SMK. Bukan dari keluarga berada. Tapi betapa kekurangan itu tidak menyurutkan mereka dari kesuksesan. Impossible is nothing.

Kawan, ada 4 dalih kegagalan yang meggelayuti hidup manusia. Dalih kegagalan ini awalnya hanya sekedar pembelaan dari tidak tercapainya keberhasilan. Namun jangan sampai dalih ini menjadi kebiasaan. Karena dari kebiasaan bisa menjadi karakter. Dari karakter itulah Anda akan menuai nasib.

Apa sajakah 4 dalih kegagalan itu? Mari kita telisik satu-persatu.

Dalih pertama, Kesehatan yang Buruk. Dalih kesehatan dimulai dari merasa kurang enak badan sampai merasa ada yang kurang beres dengan dirinya. Dalih ini digunakan karena enggan mengambil tanggung jawab yang lebih besar, mengambil keuntungan yang lebih besar, enggan menjadi yang terbaik dikarenakan dalih kesehatan yang kurang menunjang.

Seorang dokter pernah mengatakan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki kelemahan dalam kesehatannya. Tidak ada seorang pun secara kesehatan dinyatakan paripurna. Dokter itu mengatakan berhenti mencemaskan masalah kesehatan jika tidak itu akan menjadi sumber masalah. Banyak yang menggunakan dalih fisik kurang sempurna membuat ia malas berusaha.

Saya pernah melihat anak muda bernama Habibie yang sukses menjadi internet marketer. Di atas kursi roda dia menjalankan roda bisnisnya. Dia divonis kelumpuhan dari sejak kecil. Kelumpuhan fisik itu tidak membuat dunianya lumpuh. Semangat untuk sukses membuat dia teguh berdiri.

Dalih kedua, Kurang Pintar. Dalih yang satu ini biasanya tidak terlihat karena setiap orang tidak mau disebut bodoh. Namun ada 2 kesalahan terkait masalah ini. Pertama, Anda menganggap remeh dengan kapasitas otak yang Anda miliki. Kedua, Anda menganggap orang lain lebih pintar dari Anda. Thomas Alva Edison, si penemu lampu pijar mengatakan keberhasilan tidak ditentukan seberapa jenius otak yang dimiliki, karena keberhasilan adalah 99% usaha sedang kapasitas intelektual hanya 1% saja.

Saya pernah mempunyai seorang teman yang memiliki kadar intelektual yang sangat bagus. Dalam pandangan saya teman saya itu termasuk orang gagal. Dia takut menikah karena dia melihat fakta tingginya angka perceraian. Dia takut berinvestasi karena takut uangnya habis. Hanya sedikit orang yang mau berteman dengannya (karena bicaranya membosankan). Kejeniusannya membuat ia banyak berfikir tentang kegagalan. Tentang sebuah kemustahilan.

Sekarang ini banyak anak muda yang sukses mengurusi bisnis tanpa harus mencemaskan apakah dia sudah cukup pintar menangani bisnis? Kawan, tidak penting seberapa banyak kejeniusan yang kamu miliki, yang lebih penting adalah seberapa besar kemauan kamu untuk menggunakan pikiran buat meraih kesuksesan.

Dalih ketiga, Usia. Dalih ini terdiri dari 2 variasi “Terlalu Tua” atau “Terlalu Muda”. Rentang hidup produktif manusia berkisar antara usia 20 hingga 70 tahun. Ini berarti 50 tahun dipenuhi dengan kerja. Jika selama rentang ini Anda tidak dapat memanfaatkannya dengan baik maka masa depan hidup yang suram akan menghantui Anda.

Jika saat ini usia Anda 30 tahun maka ada sisa 80% dari rentang usia produktif yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan hidup Anda. Tidak ada alasan untuk merasa terlalu tua. Bahkan bila Anda tekun dalam bidang yang Anda geluti saat ini maka 5 sampai 10 tahun yang akan datang Anda akan semakin cakap, semakin mahir dan bayaran Anda akan semakin tinggi. Semakin bertambah usia semakin mahir. Inilah sudut pandang positifnya.

Saya pernah melihat tayangan di televisi tentang sebuah lukisan. Lukisan ini dihargai sangat tinggi. Gambarnya sederhana. Namun lukisan ini bila dilihat oleh para pakar memiliki seni lukis yang amat tinggi. Komposisi warna dan semua unsurnya terlihat sempurna. Hal ini dikarenakan sang pelukis sudah sangat mahir dalam menggoreskan tintanya. Melukis adalah kegiatan yang telah dia lakoni sejak masih muda.

Bahkan jika Anda terlalu muda saat ini maka perbanyaklah kegiatan belajar. Belajar apa saja yang penting bermanfaat. Saya kagum dengan banyaknya entrepreneur muda sukses yang bermunculan akhir-akhir ini. Hal ini menandakan usia bukanlah halangan untuk meraih sukses.

Dalih keempat, Nasib yang Buruk. Nasib ini ditentukan oleh karakter sampeyan mas. Kalau karakternya ogah-ogahan, males-malesan yah nasibnya juga tidak akan berubah. Jangan menyalahkan nasib mas kalau sampeyan tidak mau berusaha. Ingat mas, nasib seseorang tidak akan pernah berubah selama ia tidak mau memperjuangkan nasibnya. Berjuanglah, Gusti Alloh mboten sare.

Demikianlah 4 dalih kegagalan yang harus kita jauhi dan jangan sampai menjadi kebiasaan. Apalagi sampai menjadi karakter. Keep Fight. Tetap semangat !!

Photo credit by : www.gratisography.com 

Like fanpage MengajiMakna.com di fesbukmu.

4 thoughts on “4 Dalih Kegagalan Yang Akan Membuat Hidupmu Terpuruk

  1. Semoga kita khusus ny saya tidak termasuk orang2 yang gagal, aamiiin….. Pada tanggal 3 Feb 2016 00.12, “MENGAJI MAKNA” menulis:

    > BLOG INSPIRATIF MENGAJI MAKNA posted: ” Minggu lalu saya telah mendedahkan > fakta bahwa kita adalah pemilik pabrik berupa pikiran. Kita-lah yang > menentukan akan membuat produk seperti apa, kegagalankah? atau > keberhasilan? Studi di lapangan menunjukkan fakta mengesankan bahwa orang > sukses tidak” >

    Like

  2. sebelumnya saya ga sadar, ternyata belakangan ini saya terjangkit dalih kesehatan.

    terkadang hnya pusing sedikit, jadi malas untuk berkarya.. trims artikelnya bermanfaat sekali untuk breaker dalih2 saya.

    Like

Leave a comment